Dengan lahan yang terletak di perbukitan wilayah bantul,yogyakarta,pemilik mendapatkan tanah seluas 2000 meter persegi dengan view kota yogyakarta,menjadikan sebuah rumah sebagai tempat berkreasi dan menepi dari kebisingan kota,pemilik yang sudah lama tinggal di jerman tersebut mengingan konsep rumah jawa tradisional tetapi bukan joglo karena menurutnya joglo terlalu kuat dan lebih priyayi atau angkuh...kemudian di pilihlah rumah limasan dan srontongan di jadikan satu sehingga arsitek mencoba menggabungan keduanya...,suasana alam dan privat di hadirkan di dalam rumah ini....
Dengan lahan yang terletak di perbukitan wilayah bantul,yogyakarta,pemilik mendapatkan tanah seluas 2000 meter persegi dengan view kota yogyakarta,menjadikan sebuah rumah sebagai tempat berkreasi dan menepi dari kebisingan kota,pemilik yang sudah lama tinggal di jerman tersebut mengingan konsep rumah jawa tradisional tetapi bukan joglo karena menurutnya joglo terlalu kuat dan lebih priyayi atau angkuh...kemudian di pilihlah rumah limasan dan srontongan di jadikan satu sehingga arsitek mencoba menggabungan keduanya...,suasana alam dan privat di hadirkan di dalam rumah ini....
Dengan lahan yang terletak di perbukitan wilayah bantul,yogyakarta,pemilik mendapatkan tanah seluas 2000 meter persegi dengan view kota yogyakarta,menjadikan sebuah rumah sebagai tempat berkreasi dan menepi dari kebisingan kota,pemilik yang sudah lama tinggal di jerman tersebut mengingan konsep rumah jawa tradisional tetapi bukan joglo karena menurutnya joglo terlalu kuat dan lebih priyayi atau angkuh...kemudian di pilihlah rumah limasan dan srontongan di jadikan satu sehingga arsitek mencoba menggabungan keduanya...,suasana alam dan privat di hadirkan di dalam rumah ini....